Laki-Laki Keren Tanpa Sosial Media : Instagram
Laki-Laki
yang kurang aktif di Instagram itu keren!
Bismillahirohmahnirohim,
Blog kali ini saya tulis sesuai dengan opini saya dari pandangan dunia islami,
olah pikir dari permasalahan dalam dunia kehidupan yang saya yakini
kebenarannya menurut pemahaman saya sendiri dari berbagai ilmu yang saya
dapatkan.
Sosial
Media, memiliki arti dan maksud dengan pengartian kata ‘Sosial’ : hubungan
bermasyarakat, dan ‘media’ : tempat / sarana. Jadi apa sih tujuan dari social media
itu? Ya, menurut saya social media itu adalah sarana hubungan bermasyarakat
melalui internet dengan memanfaatkan kecangghan teknologi di zaman yang sangat
modern ini.
Namun, jujur
yang saya lihat dan rasakan secara tidak langsung, pada saat ini media social manapun
dijadikan ‘wahana membanggakan diri’ bukan ‘media hubungan bermasyarakat’. Dan
tentunya, memang saya akui sendiri saya adalah penggila social media. Social
media dapat dikatakan baik jika apa yang ditujuan dan di gunakan secara baik,
dan itu kembali kedalam diri masing-masing.
Menanggapi
mengenai social media, di zaman sekarang apabila ada seseorang tidak memiliki
satu akun di salah satu nya, dianggap ‘kuno’.
Mengapa?
Karena si
penganggap kuno ini merasa teman nya itu sudah ketinggalan zaman, karena ini
adalah zaman modern yang segala aktivitas dilakukan dalam social media.
Yang ingin
sekali saya tuangi, adalah mngenai Instagram.
Terutama
kaum laki-laki. Saya sering menemukan beberapa orang yang hanya sekedar kenal
saat teman nya bertanya, “nama ig antum apa, akh?” , maka laki-laki tersebut
berkata : “afwan , ana tidak punya akun instagram, akh.”
Bukan hanya
sekali-dua kali yang pernah saya dengar/ lihat ucapan seperti itu, bahkan
berkali-kali. Saya yakin, yang mendengar jawaban seperti itu, pati tentunya
berpikiran bahwa sang penjawab adalah manusia kuno yang tidak modern. Kamu punya
pengetahuan apa jika memang menduga-duga dia seperti itu? Siapa tahu mereka
yang tidak memiliki Instagram adalah orang yang focus memperjuangkan realita
kehidupan nyata dengan pengetahuan yang lebih layak dari pada kamu.
Tidak
mengenai hal ‘tidak punya’ akun Instagram, ternyata juga ada yang memiliki akun
namun tak pernah memposting apapun.
Pasti kamu
bertanya-tanya atau mengusik pikiran mu dengan mempermasalahkan kenapa dia
tidak pernah posting apapun kan? Sebenarnya tadinya saya juga berfikir seperti itu.
Dengan
latar belakang permasalahan diatas, saya akan menyimpulkan sesuai pengetahuan
dan pendapat menurut saya sendiri.
Dan ketika
lelaki itu di tanya oleh perempuan tentang istagramnya yang baru saja ingin di follow,
“Afwan, ana
gak punya akun Instagram, Ukh…
Laki-laki
yang seperti ini patut di hargai dan di contohkan, mengapa?
Ada banyak
alasan mengapa dia tidak memiliki akun instagram.
Hal pertama
adalah dia tidak ingin membuang banyak waktu dengan dunia maya, apalagi sibuk
dengan gadget tiap saat. Bisa jadi para non register Instagram ini sedang
menyibukkan diri di dunia nyata. Atau mungkin juga sendang ada di dunia nyata dengan
pendekatan menuju akhirat, seperti berdiam diri di masjid, membaca al-qur’an ,
atau sedang rajin mengikuti kajian dakwah di majelis , dsb. Ini patut di
banggakan dan dinilai baik, bukan diniai dengan ocehan “ah ketinggalan jaman
nih !”
Ada sedikit
hadis nya mengenai ini,
Ibnu Qayyim
rahimahullah berkata:
”Keuntungan terbesar di dunia adalah engkau
menyibukkan dirimu setiap saat dengan sesuatu yang paling utama dan bermanfaat
untuk kehidupan akherat. Bagaimana dikatakan berakal seseorang yang menjual
Surga dan kenikmatan di dalamnya dengan syahwat (kesenangan dunia) yang hanya
sesaat.”
Beliau juga
berkata:
”Menyia-nyiakan waktu lebih lebih berbahaya
dari pada kematian, karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan
akherat, sedangkan kematian memtuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Hal kedua
adalah menjauhkan diri dari hal yang membuat rasa ujub atau mengagumi diri
sendiri . Kapan terjadinya ujub? Yaitu saat merasa memiliki kelebihan tertentu
yang tidak dimiliki orang lain. Faktor terjadinya sifat ujub ini adalah karena
banyak di puji orang dan semakin banyak dikenal dalam jejaring social. Kamu tau
sendiri kan kalau dunia Instagram saat ini seperti apa? Ya, terlalu banyak foto
selfie yang di puji,lalu ketergantungan. Memotret wajah diri sendiri
menggunakan kamera smartphone lalu di post dengan kata-kata puitis yang kurang
sesuai dengan maksud foto selfie-nya. Kamu setuju? Tentu tidak. Saya sangat setuju
karena saya pernah melakukannya. Rasa ingin menunjukkan sesuatu agar diakui itu
merupakan salah satu sifat manusia penghuni istagram. Dan alasan mengapa para
non register Instagram tidak memiliki akun ialah menghindari sifat yang kurang
baik tersebut.
“tiga hal yang membinasakan : kekikiran yang
diperturutkan,hawa nafsu yang di umbar dan kekaguman seseorang pada dirinya
sendiri.” (HR.
Thobroni)
Hal ketiga
adalah menahan diri dari perbuatan zina. Ini yang harus di perhatikan oleh kamu
jika kamu mengakui agama kamu adalah islam. Kenapa saya megatakan perbuatan
zina? Mari kita simak.
Dalam
sehari, banyak juta-ribuan foto yang terunggah dalam Instagram dan bermunculan
di Explore atau beranda akun pribadi, dan rata-rata isinya adalah foto selfie
wanita. Zina mata dan zina hati mungkin saja terjadi saat seorang laki-laki/ikhwan
melihat selfie seorang gadis yang tanpa menutup auratnya dengan gaya yang
sangat menarik, dan itu mengundang syahwat. Zina lain nya adalah zina
perkataan, jika bukan dari mulut datangnya, maka dari tulisan yang di ketik
dengan tangan oleh pikiran dari hati yang berasal dari pandangan alias komentar
dalam foto aurat tersebut dengan kata pujian . Zina tidak hanya satu, tapi
banyak macamya. Dan dalam penggunaan Instagram, terdapat banyak zina yang bias di
lakukan oleh pengguna akunnya, terutama laki-laki / ikhwan yang mudah tergoda.
Zina itu dosa dan haram hukumnya. Apalagi memandangi banyak gadis yang berfoto
selfie tanpa menutup aurat, itu sangat berbahaya sebab menggoyahkan iman
seorang laki-laki. Nah jadi itulah mengapa sebagian laki-laki kurang tertarik
untuk memiliki akun istagram, yaitu agar pandangan dan hatinya terjaga. Berikut
ada firman Allah S.W.T yang mengenai anjuran untuk mengatasi zina yang terdapat
di Instagram ini :
“Katakanlah
kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS.An-Nur [24]
:30)
Menahan
pandangan, ya seperti itulah.
Saya ada
sedikit tambahan dari pandangan sebagai seorang muslim, mengenai ini.
Banyak yang
mengabaikan mengenai ini, komentar-komentar yang biasa di cantumkan kedalam
kolom komentar foto seorang gadis yang cantik tanpa menutup aurat dari para lelaki
muslim,bisa dikatakan zina dan dosa dari para lelaki di tanggung oleh si
pemilik foto.
“wah cantik”
,”manis”, “bikin diabetes”,”subhanallah”,”gak nahan”
Tidak kah
sebagai lelaki merasa kasihan terhadap gadis yang penuh dosa?
Alangkah baiknya jika komentar dengan kata yang membuat diri menabung keburukan itu diganti dengan kata-kata mengajak kebaikan, seperti :
Alangkah baiknya jika komentar dengan kata yang membuat diri menabung keburukan itu diganti dengan kata-kata mengajak kebaikan, seperti :
“alangkah
lebih indah bila auratnya di tutupi” , atau sebagainya yang membuat diri
berkata baik dan mengajak orang menjadi lebih baik, bukan menjadi tambah buruk.
Saya
sendiri, cukup sedih apabila melihat ikhwan/laki-laki berkomentar dengan perkataan
seperti yang di awal tadi, karena dengan mudahnya melontarkan kata sanjungan
kepada perempuan manapun.
Dan saya,
merasa salut kepada ikhwan atau laki-laki yang sudah berkomitmen untuk tidak
memiliki banyak koleksi akun social media ataupun yang memang kurang berminat
untuk sibuk dengan social media. Mereka adalah pemuda yang hebat, karena bisa
meninggalkan hal yang mengundang sepercik kerugian pada diri mereka. Semoga
orang-orang ini tetap dilindungi Allah, sebaagaimana mereka telah menjaga
mata,hati,dan lisannya.
1 komentar
MasyaAllah..
BalasHapus