Laki-Laki Keren Tanpa Sosial Media : Instagram

by - 01.03.00


Laki-Laki yang kurang aktif di Instagram itu keren!



Bismillahirohmahnirohim, Blog kali ini saya tulis sesuai dengan opini saya dari pandangan dunia islami, olah pikir dari permasalahan dalam dunia kehidupan yang saya yakini kebenarannya menurut pemahaman saya sendiri dari berbagai ilmu yang saya dapatkan.



Sosial Media, memiliki arti dan maksud dengan pengartian kata ‘Sosial’ : hubungan bermasyarakat, dan ‘media’ : tempat / sarana. Jadi apa sih tujuan dari social media itu? Ya, menurut saya social media itu adalah sarana hubungan bermasyarakat melalui internet dengan memanfaatkan kecangghan teknologi di zaman yang sangat modern ini.

Namun, jujur yang saya lihat dan rasakan secara tidak langsung, pada saat ini media social manapun dijadikan ‘wahana membanggakan diri’ bukan ‘media hubungan bermasyarakat’. Dan tentunya, memang saya akui sendiri saya adalah penggila social media. Social media dapat dikatakan baik jika apa yang ditujuan dan di gunakan secara baik, dan itu kembali kedalam diri masing-masing.

Menanggapi mengenai social media, di zaman sekarang apabila ada seseorang tidak memiliki satu akun di salah satu nya, dianggap ‘kuno’.

Mengapa?

Karena si penganggap kuno ini merasa teman nya itu sudah ketinggalan zaman, karena ini adalah zaman modern yang segala aktivitas dilakukan dalam social media.

Yang ingin sekali saya tuangi, adalah mngenai Instagram.

Terutama kaum laki-laki. Saya sering menemukan beberapa orang yang hanya sekedar kenal saat teman nya bertanya, “nama ig antum apa, akh?” , maka laki-laki tersebut berkata : “afwan , ana tidak punya akun instagram, akh.”

Bukan hanya sekali-dua kali yang pernah saya dengar/ lihat ucapan seperti itu, bahkan berkali-kali. Saya yakin, yang mendengar jawaban seperti itu, pati tentunya berpikiran bahwa sang penjawab adalah manusia kuno yang tidak modern. Kamu punya pengetahuan apa jika memang menduga-duga dia seperti itu? Siapa tahu mereka yang tidak memiliki Instagram adalah orang yang focus memperjuangkan realita kehidupan nyata dengan pengetahuan yang lebih layak dari pada kamu.

Tidak mengenai hal ‘tidak punya’ akun Instagram, ternyata juga ada yang memiliki akun namun tak pernah memposting apapun.

Pasti kamu bertanya-tanya atau mengusik pikiran mu dengan mempermasalahkan kenapa dia tidak pernah posting apapun kan? Sebenarnya tadinya saya juga berfikir seperti itu.

Dengan latar belakang permasalahan diatas, saya akan menyimpulkan sesuai pengetahuan dan pendapat menurut saya sendiri.

Dan ketika lelaki itu di tanya oleh perempuan tentang istagramnya yang baru saja ingin di follow,

“Afwan, ana gak punya akun Instagram, Ukh…

Laki-laki yang seperti ini patut di hargai dan di contohkan, mengapa?

Ada banyak alasan mengapa dia tidak memiliki akun instagram.

Hal pertama adalah dia tidak ingin membuang banyak waktu dengan dunia maya, apalagi sibuk dengan gadget tiap saat. Bisa jadi para non register Instagram ini sedang menyibukkan diri di dunia nyata. Atau mungkin juga sendang ada di dunia nyata dengan pendekatan menuju akhirat, seperti berdiam diri di masjid, membaca al-qur’an , atau sedang rajin mengikuti kajian dakwah di majelis , dsb. Ini patut di banggakan dan dinilai baik, bukan diniai dengan ocehan “ah ketinggalan jaman nih !”

Ada sedikit hadis nya mengenai ini,

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:

”Keuntungan terbesar di dunia adalah engkau menyibukkan dirimu setiap saat dengan sesuatu yang paling utama dan bermanfaat untuk kehidupan akherat. Bagaimana dikatakan berakal seseorang yang menjual Surga dan kenikmatan di dalamnya dengan syahwat (kesenangan dunia) yang hanya sesaat.”

Beliau juga berkata:

 ”Menyia-nyiakan waktu lebih lebih berbahaya dari pada kematian, karena menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan akherat, sedangkan kematian memtuskanmu dari dunia dan penghuninya.”



Hal kedua adalah menjauhkan diri dari hal yang membuat rasa ujub atau mengagumi diri sendiri . Kapan terjadinya ujub? Yaitu saat merasa memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Faktor terjadinya sifat ujub ini adalah karena banyak di puji orang dan semakin banyak dikenal dalam jejaring social. Kamu tau sendiri kan kalau dunia Instagram saat ini seperti apa? Ya, terlalu banyak foto selfie yang di puji,lalu ketergantungan. Memotret wajah diri sendiri menggunakan kamera smartphone lalu di post dengan kata-kata puitis yang kurang sesuai dengan maksud foto selfie-nya. Kamu setuju? Tentu tidak. Saya sangat setuju karena saya pernah melakukannya. Rasa ingin menunjukkan sesuatu agar diakui itu merupakan salah satu sifat manusia penghuni istagram. Dan alasan mengapa para non register Instagram tidak memiliki akun ialah menghindari sifat yang kurang baik tersebut.

“tiga hal yang membinasakan : kekikiran yang diperturutkan,hawa nafsu yang di umbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri.” (HR. Thobroni)



Hal ketiga adalah menahan diri dari perbuatan zina. Ini yang harus di perhatikan oleh kamu jika kamu mengakui agama kamu adalah islam. Kenapa saya megatakan perbuatan zina? Mari kita simak.

Dalam sehari, banyak juta-ribuan foto yang terunggah dalam Instagram dan bermunculan di Explore atau beranda akun pribadi, dan rata-rata isinya adalah foto selfie wanita. Zina mata dan zina hati mungkin saja terjadi saat seorang laki-laki/ikhwan melihat selfie seorang gadis yang tanpa menutup auratnya dengan gaya yang sangat menarik, dan itu mengundang syahwat. Zina lain nya adalah zina perkataan, jika bukan dari mulut datangnya, maka dari tulisan yang di ketik dengan tangan oleh pikiran dari hati yang berasal dari pandangan alias komentar dalam foto aurat tersebut dengan kata pujian . Zina tidak hanya satu, tapi banyak macamya. Dan dalam penggunaan Instagram, terdapat banyak zina yang bias di lakukan oleh pengguna akunnya, terutama laki-laki / ikhwan yang mudah tergoda. Zina itu dosa dan haram hukumnya. Apalagi memandangi banyak gadis yang berfoto selfie tanpa menutup aurat, itu sangat berbahaya sebab menggoyahkan iman seorang laki-laki. Nah jadi itulah mengapa sebagian laki-laki kurang tertarik untuk memiliki akun istagram, yaitu agar pandangan dan hatinya terjaga. Berikut ada firman Allah S.W.T yang mengenai anjuran untuk mengatasi zina yang terdapat di Instagram ini :

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS.An-Nur [24] :30)

Menahan pandangan, ya seperti itulah.

Saya ada sedikit tambahan dari pandangan sebagai seorang muslim, mengenai ini.

Banyak yang mengabaikan mengenai ini, komentar-komentar yang biasa di cantumkan kedalam kolom komentar foto seorang gadis yang cantik tanpa menutup aurat dari para lelaki muslim,bisa dikatakan zina dan dosa dari para lelaki di tanggung oleh si pemilik foto.

“wah cantik” ,”manis”, “bikin diabetes”,”subhanallah”,”gak nahan”

Tidak kah sebagai lelaki merasa kasihan terhadap gadis yang penuh dosa?
Alangkah baiknya jika komentar dengan kata yang membuat diri menabung keburukan itu diganti dengan kata-kata mengajak kebaikan, seperti :

“alangkah lebih indah bila auratnya di tutupi” , atau sebagainya yang membuat diri berkata baik dan mengajak orang menjadi lebih baik, bukan menjadi tambah buruk.

Saya sendiri, cukup sedih apabila melihat ikhwan/laki-laki berkomentar dengan perkataan seperti yang di awal tadi, karena dengan mudahnya melontarkan kata sanjungan kepada perempuan manapun.

Dan saya, merasa salut kepada ikhwan atau laki-laki yang sudah berkomitmen untuk tidak memiliki banyak koleksi akun social media ataupun yang memang kurang berminat untuk sibuk dengan social media. Mereka adalah pemuda yang hebat, karena bisa meninggalkan hal yang mengundang sepercik kerugian pada diri mereka. Semoga orang-orang ini tetap dilindungi Allah, sebaagaimana mereka telah menjaga mata,hati,dan lisannya.
Saya mohon maaf telah banyak kekurangan dalam penulisan ini, karena kebenaran hanya milih Allah semata. Terimakasih ;) (HK) 

You May Also Like

1 komentar