Hijrahkan Diri : Luruskan? atau Tinggalkan?

by - 22.56.00


 

Ketika hadir diantara lingkungan yang penuh dengan berbagai macam kepribadian, kita harus menyesuaikan.



Ya, awalnya aku datang di lingkungan baruku dengan niat berubah. Dan awal pertama aku datang memang sudah di mantapkan. Dan tentunya orangtuaku mulai bahagia bisa melihatku yang akhirnya mau mendengarkan ucapan mereka soal berhijrah.

Namun, di lingkunganku , aku menjadi merasa asing. Lingkungan ku yang sekarang , sama seperti lingkungan ku yang lama, yang selalu bebas tak terikat dengan aturan.

Merasa menjadi asing itu memang tidak meng-enakan, jadi aku harus menyesuaikan.

Labil, itulah diriku pada saat itu. Niat ku sedikit kendur dan aku mulai berbalik arah menuju penampilanku seperti biasa.Ku rasa aku belum terlalu mantap untuk memulai hal yang baru yang sudah ku niat kan. Jelas-jelas kendur.

Kenapa?

Aku belum siap kehilangan duniaku yang begitu asyik dan ‘gaul’ . karena aku berpikir, jika aku mulai tertutup dari sekarang, maka aku akan kehilangan segala kesenanganku. Aku akan kurang mendapati teman, bahkan aku akan dijauhi karena penampilanku yang terlalu tertutup.

Aku jadi berpikiran buruk dengan niat baikku itu.

Luruskan niat? Atau aku tinggalkan saja niat baik ku? Aku benar-benar di landa kebimbangan. Aku hanya takut kehilangan segalaya.

Padahal, ketakutan yang ada dalam diriku itu belum pasti itu benar.

Ya, aku hanya takut jika semua orang tak akan melihatku lagi,tak akan menegurku lagi. Hanya seperti itu.

You May Also Like

1 komentar

  1. Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik..

    BalasHapus