Hijrahkan Diri : Niat

by - 22.07.00



Ketika niat buruk di hapuskan oleh niat untuk berbuat kebaikan, itu seharusnya patut di banggakan. Karena memudarkan niat yang agak buruk itu sangat sulit dan berat bagi orang yang belum terbiasa.



Awal tahun , aku sudah mendaftar di universitas yang jaraknya jauh dari rumahku. Yang berbeda daerah. Dan mau tidak mau harus berpisah dengan keluarga.

Dengan kondisi kurang baik ini, apakah pantas jauh dari aturan? Di ingatkan menuju kebaikan saja susah, apalagi jika hidup dalam ke bebasan, mau jadi seperti apa aku nantinya jika terlalu jauh dari aturan?

Hal-hal buruk sudah terbayang, apakah aku akan mengikuti tren anak muda masa kini yang agak melenceng atau bagaimana. Lalu membuat orangtua dan keluargaku kecewa.

Ternyata sedikit niat baik tumbuh dalam benakku. Aku melanjutkan pendidikan yang jaraknya jauh serta biaya yang tinggi, yang tidak semua orang bisa menyanggupinya, maka aku harus bersyukur.

Ku mantapkan diri dalam hati sebelum aku pergi dari rumah. Disana, aku harus menjadi pribadi yang bersyukur,selalu berintropeksi diri, dan menjaga apa yang harus dijaga. Paling utama, membuat orang tua bangga. Karena sebesar apapun pemberian orang tua kepada anaknya, kita sabagai anak tidak akan pernah bisa membalasnya, maka dari itu, wajib sebagai anak adalah membahagiakan dan membuat orang tua bangga.

Niat berhijrah sudah mulai tumbuh dari rumah, dari keluarga, dari lantunan pembicaraan orang tua setiap waktu yang menyuruh berhijrah. Namun hati ini masih beku, sulit untuk mencairkannya.

Yang terpenting, niat baik sudah berhasil menghapuskan niat keburukan yang ada dalam diri. Niat itu ada jauh sebelum aku berdiri di tempat aku mencari ilmu di tempat yang jauh dari rumah.

You May Also Like

0 komentar