Saat Jatuh Cinta : Temanmu
Ahad, 4 desember 2016
Closing Al-Fatih 2016
Kala itu,saya mengikuti kajian mengenai
pentingnya dakwah di kalangan organisasi ,khususnya sebagai lembaga dakwah
kampus. Sebagai calon-anggota atau anggota LDK, mustinya paham betul mengenai
ini, karena sudah tentunya kewajiban seorang muslim adalah berdakwah. Tanpa
adanya dakwah di lingkungan kampus, seorang mahasiswa akan mudah terpengaruh
dengan lingkungan negatif yang sedang menjadi budaya tren mahasiswa masa kini.
Di jalan dakwah harus ada regenerasi,karena tidak mungkin senior-senior ldk
yang sudah akan lulus menjalani dakwah. Maka dari itu sebagai mahaiswa muda, di
beri tanggung jawab untuk tidak menjadi generasi yang memutus mata rantai
dakwah.
Pada kali ini, saya akan membuat
artikel tentang apa yang saya pahami mengenai salah satu jawaban dari pertanyaan
dalam sesi tanya jawab pada saat itu, dan mudah-mudahan menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca yang memahaminya.
Berdakwah saat melihat
kemungkaran.
Sebagai mahasiswa atau juga
mahasiswi ,saat kita sedang menghadapi seorang teman yang sedang galau karena
cinta, ajaklah dia menuju kebaikan yang baik untuknya dan untuk diri kita juga
sebagai bonusnya.
“Aku di anggap ‘PHP’ sama dia,
ukh...”
Teman kita mengeluh, itu artinya
dia butuh bantuan berupa nasihat yang membangun dan menunjukan kepada arah yang
baik. Sebagai teman seorang muslim, alangkah baiknya menuntun teman kita yang
sedang dilanda kebimbangan hati ini adalah dengan membuat hatinya tenang akan
ucapan yang kita sampaikan sebagai nasihat tentunya.Temanmu butuh nasihat baik,
ruh nya butuh amal jariyah maka ajaklah dia menuju hal yang baik.
Wahai teman yang sedang ‘galau’ karena soal percintaan, kamu perlu
mencintai diri kamu terlebih dahulu. Dirimu sangat berharga, sayang sekali kamu
sedih hanya karena si-dia menganggap kamu “Pemberi Harapan Palsu” saat kamu
sedikit menjauh darinya. Lantas yang perlu kamu lakukan adalah berdiri tetap
pada pendirian mu, pada kata nurani hatimu yang menunjukkan itu baik dan apa
yang kamu lakukan benar. Tanamkan pada dirimu bahwa menjauh itu lebih baik dari
pada mendekat. Dalam artian , kamu akan menang saat menjauhi fitnah yang ada
diantara cinta dalam hatimu.
Alangkah baiknya jika kita
menuntun teman kita menuju kebenaran dan apabila dia mau mendengar tentang
kebaikan yang kita sampaikan, maka kita dapat bonus tambahan kebaikan yang kita
kumpulkan. Apalagi jika dia melakukan kebenaran yang kamu sampaikan itu,
bahagia sekali bukan? Melihat teman melakukan kebenaran dan kebaikan mengalir
banyak kepada kita sendiri.
Ternyata, islam itu indah ya...
Tapi, bagaimana jika ternyata
ucapan kebaikan yang kamu sampaikan pada temanmu itu terkubur dengan nasihat
lain dari temannya yang lain misalnya. Mereka mengajak temanmu untuk membuat
kepastian dan mendorong temanmu untuk segera berbuat sesuatu pada si-dia yang
terpaut jatuh cinta. Sudah jelas , yang kamu lihat itu adalah kemungkaran.
Mereka berkata pada temanmu agar memperbaiki hubungan kedekatannya, memberi
kepastian pada lawan jenisnya itu. Mereka mendorong temanmu untuk terus menjadi
budak cinta yang belum tentu di ridhai oleh sang pemilik hati. Tentulah yang di
ucapkan mereka memang kurang baik dan merugi dalam pandanganmu, tapi temanmu
itu sedang dilanda kebimbangan itu belum dapat menentukan mana yang benar dan
mana yang salah.
Bila kamu ingin mengajaknya dalam
kebaikan, dan kamu melihat ada kesalahan di hadapannya, maka singkirkanlah
kesalahan itu. Sebab kita tidak bisa diam saat melihat kemungkaran ada di
hadapan kita. Sebab dakwah akan selalu harus di lakukan saat kita dihadapkan
kemungkaran. Jika tidak ada gerakan yang kita lakukan setelahnya, keburukan
yang teman kita dapatkan itu akan mengalir pada diri kita karena tidak berusaha
memperbaiki kesalahannya lagi. Dan apabila yang temanmu itu lakukan adalah
keburukan yang dia dengarkan,maka keburukan akan mengalir pada temamu, pada
mereka yang menyampaikan, dan pada kita yang melihat tahu tapi tak bertindak.
Sebab sebaik-baiknya teman ialah
yang mau mengajak dan menuntun kebaikan untukmu di dunia dan menyelamatkan kamu
di akhirat, bukan yang memaksamu untuk menuruti apa yang dia ucapkan untuk
mencintai dunia dan berbuat kesalahan yang jelas salah dimata pencipta-Nya.
0 komentar