Dear You : I should have...

by - 20.29.00


"Aku gak akan pergi ninggalin kamu. I'm promise."

Aku ingat sekali kata-katamu saat kamu menjawab apa yang ada di balik tulisanku, kemarin.

Mencintaimu, namun mengapa kamu justru memberikan harapan?
Mungkin tak ada gunanya untuk terus menghindari kamu.
Akhirnya aku memutuskan untuk menjawab itu.

"Not promise, just prove. Show to  me, let me see..."

Dan kamu pun hanya membalasnya dengan senyum singkat tanpa ada kalimat yang tersurat.
Kamu memberi harapan lagi? Batinku.

Aku merasakan perubahan kamu.
Aneh sekali.
Bukankah kamu memang sudah meninggalkanku untuk beberapa tahun yang lama?
Tapi mengapantiba-tiba kamu kembali dan memberi harapan lalu berkata kalau kamu tidak akan pergi meninggalkanku lagi?
Itu mungkin hanya sesaat! 
Hanya sementara!
Mungkin saja nanti kemudian kamu akan pergi lagi pada kenyataannya.

Memang terasa seperti bermimpi, saat kamu menjawab kebimbangan diriku.

Aku tidak pernah terpikir kenapa kamu sampai bisa berbuat itu kepadaku.
Itu mungkin karena dibutakan cinta olehmu.

Ya!
Kamu bohong! Katakan kamu bohong!
Kamu bilang, tidak akan pergi meninggalkan aku.
Dan kamu pun berjanji.
Apa kata-katamu hanya berlaku untuk sehari itu saja?

Kedatangan kamu kembali membuat kecurigaan dalam diriku.

Harusnya aku tidak perlu terpana oleh kata-kata yang kamu berikan!
Harusnya aku tidak terpikat padamu!
Harusnya aku tidak memulai pendekatan -lagi- padamu!
Harusnya aku sudah melupakan rasa itu terhadapmu!

Karena aku tahu sebelumnya,
Sejauh apapun aku berharap padamu, kamu tidak akan pernah kembali.

Ternyata aku bodoh, sangat bodoh!
Bodoh untuk terus mengejar hatimu, harapanmu, bahkan cintamu.
Walaupun sebenarnya aku tahu jawabanmu.
Nihil.

Benar, kamu cinta pertama yang selalu memberiku harapan.
Selama ini, aku seperti orang yang berharap bisa menangkap asap yang terbang menari lamban di udara.
Ya! Tidak akan pernah bisa ku sentuh dan ku tangkap.



You May Also Like

0 komentar