Dear You : I will try to throw it all

by - 00.41.00

 

"Hai...."

Satu pesan tiba di dalam ponselku. 

Pengirim nya tak lain lagi dari seseorang yang membuat aku bertahan selama bertahun-tahun. 

Kamu. 


Menggantungkan harapan, membuat sebuah permainan, menggoreskan sebuah luka, itu adalah kegemaranmu. 

Benar?


Aku bukan tak mampu untuk menjawab atau tak kuasa untuk mengingat dan menahan luka yang kamu tinggalkan, tapi aku malas. 


Ya, untuk pertama kalinya, aku malas berhadapan denganmu lagi.


Berkali-kali kau hubungi aku kemarin pun tak pernah satupun ada yang aku abaikan, selalu ku tanggap. 


Meskipun dalam tanggapanku tersembunyi satu harapan. 


"aku menyesal sudah menyia-nyiakan kamu " ucapmu terakhir kalinya saat ku tanggap. 


Jadi, benarkah kamu menyesal?  Apa kamu benar mengakui bahwa dirimu memang menyia-nyiakan aku? 

Bukan bangga atau pun senang saat aku mendengar kata itu yang keluar dari dirimu. Justru aku merasakan ada gejolak yang ingin meluap di dalam diri ini. 


Aku hanya ingin cerita ini berhenti berputar. 


Menurut mu lantas apa yang harus aku lakukan disaat kamu baru menyesali itu semua? 

Kembali padamu? Tidak. 


Aku tidak mendambakannya. 

Waktu berputar, perasaan pun bisa. 

Tidak selamanya aku menunggu kehadiran mu untuk jawaban itu. 


Sekarang aku tahu, perhatian yang kamu berikan itu palsu dan tidak tulus sama sekali. 

Kamu hanya takut akan kehilangan seseorang yang terbiasa memperhatikanmu. 

Kamu hanya takut tidak ada yang bisa di bodohi cintanya seperti aku. 

Kamu bukan mencintai ku apa adanya. Oh.  Bahkan kamu tidak memiliki rasa itu. 


Lantas, apa yang akan aku lakukan? Saat dirimu menyapa (lagi) ? 


Aku tidak akan berbuat apa apa.  Aku akan diam.  Seolah aku ini menghilang. 

Aku benar akan menghilang dari segala hal mengenai kamu. 

Tak selamanya aku harus berada disana, di dalam kegelapan masa lalu.  Masa lalu cerita cinta pada cinta pertama. 


Aku kecewa. Sangat. 


Penantian ku tiada artinya sampai kapanpun. 

Kamu hanya takut kehilangan tanpa ada rasa menghargai. 


Selanjutnya, aku hanya ingin melakukan satu hal. 


Aku akan mencoba membuang jauh ingatan, episode kenangan, dan lembaran tentang penantian ku atas dirimu. 


Aku tak menghilang kan nya, karena suatu saat pasti akan bertemu kembali.  Maka dari itu, aku akan membuang nya, jauh. 


Agar tidak ada satupun yang tersisa dan kembali untuk ku ulangi. 


Terimakasih atas pemberian rasa kecewa ini, I will try to throw it all. 


You May Also Like

0 komentar