Pernikahan Impian : Mengenal islam

by - 08.26.00





Bismillahirrahmanirrahiim

“Masih terlalu muda untuk memikirkan pernikahan”

Itulah kata-kata yang sering ku dengar saat ada teman yang membicarakan soal pernikahan selagi sedang berstatus mahasiswa. Memang tidak seharusnya memikirkan soal pernikahan di usia pendidikan, sebab seorang mahasiswa dibebani untuk hanya fokus terhadap perkuliahan dan bagaimana caranya untuk lulus tepat waktu dengan hasil yang terbaik. Tapi berbeda denganku, mendengar kata ‘pernikahan’ , ada sesuatu yang tiba-tiba terbayang didalam benakku dan akan aku coba untuk ceritakan gambaran itu.

Pernikahan bagiku tidak hanya sekedar ‘sah’ , tidak hanya sekedar ganti status atau juga hanya sekedar mempunyai pasangan ‘halal’ , biar kemana-mana ada yang nemenin gituuu (cieee).

Gak !

Pernikahan bagiku, berarti ‘ikhlas dan berani’ menerima segala resiko kehidupan bersama , ‘ridho dan memaafkan’ atas segala kejadian yang dihadapi bersama, dan yang paling beratnya adalah saling ‘sayang dan berbagi’ suka dan duka bersama. Pernikahan bagiku adalah menyatukan dua keluarga yang tadinya hanya satu komunitas menjadi jaringan yang sangat luas. Maka dari itu, pernikahan gak bisa kalau hanya sekedar main-main aja!. Pernikahan itu serius, maka dari itu kita harus benar-benar selektif dalam memilih keluarga mana yang baik untuk kita dan yang dapat menerima segala keadaan kita. Kenapa? Sebab keluarga itu adalah ladang pahala lho. Jadi harus cari pasangan dari keluarga yang baik-baik!

Ini masih intro soal ‘why aku nulis begini’ , belum ke intinya.

Pernikahan Impian dari seorang mahasiswa  akhir yang biasa dipanggil hanifa ini adalah........

Pernikahan impianku, disandingkan dengan seorang laki-laki yang mengenal Islam , bertanggung jawab , dan menyayangi orang tuanya terlebih  kepada ibunya.

Mengenal islam, bukanlah hal yang mudah apabila sekarang kita berada  pada lingkungan yang justru dapat menjauhkan kita dari segala hal yang baik. Bukanlah hal yang sepele ketika kita berada dalam perjalanan kehidupan. Bukanlah hal yang bisa didapat secara asal-asalan. Mengenal islam itu butuh hidayah dan keikhlasan hati. Mengapa? Karena kebanyakan orang sulit menerima ketentuan Rabb nya , padahal mengaku mengimani Islam. Tentu peran hidayah disini sangat berarti, dan mendapatkan nya bukan diam menunggu tapi menjemput. Ya, sudah seharusnya kita sebagai insan yang mengaku islam menjemput hidayah untuk mendapatkannya.

Pernikahan impian, bukan sekedar keinginan semata, tapi sebuah keyakinan tinggi untuk mendapatkan hasil yang InsyaaAllah menjemput keberkahan dalam kehidupan yag dihadapi bersama.
Pernikahan impianku, adalah hanya sebatas antara aku, pasangan, dan Allah SWT yang tahu dan merasa manis pahitnya yang dirasa. Bagaimana dengan orang lain? Tidak, sekali-kali tidak akan aku biarkan orang lain tahu bagaimana romantisnya hubungan kami dan tidak juga aku biarkan orang-orang mendengar segala keburukan tentang hubungan kami. Karena semua semata-mata karena cukuplah Allah yang mengetahui, mengatur, dan memberi kemudahan untuk jalan keluar. Sebab orang lain tidak dapat memberikan hal-hal yang terbaik dengan cuma-cuma. Dan hal yang paling mengingatkan aku untuk selalu lari kepada Allah adalah bahwa kita sebagai manusia diciptakan dan dihidupkan oleh Allah dan tentu akan kembali lagi kepada Allah. Maka, kemana lagi tempat berlindung selain kepada Allah?

Pernikahan impianku, adalah membina keturunanku untuk mempelajari Al-qur’an dan Sunnah yang selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab Al-qur’an adalah pedoman, petunjuk bagi yang meyakini bahwa semua yang ada di muka bumi ini adalah sudah menjadi ketentuanya, dan tugas kita sebagai manusia ialah berbuat kebaikan dan menyebarkan kebermanfaatan. Selain itu dengan menerapkan Al-qur’an dan Sunnah tidak hanya mendapat penjagaan di dunia saja, tapi di akhirat juga. Jadi, Nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan?

Pernikahan impianku, dinaungi dengan kebaikan dan menjadikan pernikahanku ‘bermanfaat’ atau ‘dakwah’ bagi banyak umat.

Sebab pernikahan tidak hanya sekedar sah, mudah, mewah, tapi juga dakwah.

Memulainya? Dengan memperbaiki,memantaskan dan membekali diri dengan iman sebagai sebaik-baiknya wanita yang akan membangun bahtera mengarungi besar kecilnya gelombang kehidupan dengan harapan tidak lemah karena menanam iman yang kuat. Dengan catatan, semata-mata karena Allah, bukan karena ingin mendapatkan pasangan yang baik-baik. Sebab janji Allah itu sudah pasti, setiap wanita yang baik akan disandingkan dengan yang baik pula, begitupun sebaliknya.


Salam, Hanifa Khoirunnnisaa dengan tulisan dari jiwa yang terpanggil untuk mengenalkan kebesaran Allah.

Jazakumullah Khairan Katsiran.




You May Also Like

2 komentar

  1. Kriteria calon nya kayak gimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada di blog yang judulnya "pasangan hidup impian" yah non :)

      Hapus