My Dreams

by - 11.48.00



Ku melihat dia di koridor rumah sakit lantai dua.. Dia sedang memandang ke bawah
Aku merasa grogi dan aku menghampirinya..
" Rizmy..Kenapa? Kenapa..,"
kata ku sambil menundukan kepala..
"kenapa apanya sih?"
dia terlihat cuek..
"kenapa... Kenapa kamu ga pernah bales sms aku?"
aku pun mencoba membendung air mata..
" kenapa kau bertanya seperti itu?? Ya.. Ga apa dund.. Karena.. Kau tidak asyik kalau di ajak sms-an..kau slalu membuatku kesal.."
kata dia sambil mengalihkan pandangannya padaku..
"jadi... Kau anggap aku ini menyebalkan? Benarkah??"
aku mencoba menatap wajah masamnya itu..
Melihat matanya yg tajam..
Wajahnya yg sinis..
Membuat hatiku bagaikan di sambar petir..
Rasanya aku ingin berteriak padanya..
Tp.. Aku tidak tega..
Aku ini terlalu malu..
aku sedikit termenung saat melihat wajahnya..
Dia melambaikan tangannya di depan wajahku..
Dan aku sempat kaget..
"hey., kau dengar tidak"
ucapnya padaku..
Aku pun tidak sadar..
Bahwa tadi.. Dia mengatakan sesuatu..
" hilangkanlah air mata mu itu.., "
dia pun memberi selembar tisu kepadaku.
Dia pun pergi menuruni tangga.
Aku tersenyum sambil membendung air mata.
Aku pergi keluar rumah sakit, tak jelas tujuanku pergi kemana.
Tapi,
perasaanku tertuju ke arah sebuah taman yang luas.
Aku berjalan santai di sana, rasanya aku mengingat sesuatu, tetapi saat mengingatnya, kepalaku sangat sakit.
Aku berkhayal sambil berjalan.

Berlari bersama,
tertawa bersama,
saling menyuap nyuapi makanan bersama,
yg aku khayalkan hanyalah bersama rizmy.
Pasti senang merasakan semua itu,
pikiranku tiba tiba berubah, mengkhayalkan ketika Rizmy berucap..
"dasar bodoh !"
,"dasar ceroboh!".
"Hisa..kamu.. Sekarang harus berubah lebih baik lagi..!"
ucapku saat ku menendang batu kerikil..
Ku berjalan.. Hingga ujung taman..
Aku sempat kaget..
Saat melihat seseorang sedang duduk di kursi taman,di sebelahku.. Dan kulihat,
"rizmy?? Kau.. Kau sedang apa di sini?"
aku sempat kaget.
" seharusnya aku yg bertanya, apa yg sedang kau lakukan di sini?"
ucapnya sambil mengalihkan pandangannya.
" hmm.. Tak tahu lahh.. Mengapa aku bisa ada di sini.."
jawabku sambil mengesek gesekkan kaki kananku ke aspal..
" dasar bodoh !"
ucapnya sambil buang muka..
Melihatnya seperti itu..
Sepertinya ada kekecewaan di dalam hatinya..
Tiba tiba suara perasaanku berbicara ke diriku ini.
' susuli aku di halte 236..'
aku segera ke sana..
Tempatnya tidak jauh dari taman tersebut..
"akhirnya kau datang juga..aku tahu kau pasti akan datang.."
kulihat senyumannya
Aku berfikir.. Dia akan mencelakakan aku, aku harus berhati hati dengannya.
"eh.. Kamu tw ga? Rizmy lg di mana?"
jantungku berdetak kencang..dia bertanya seperti itu, hatiku terasa tercabik cabik.. 'oh no !' aku ingin mengeluarkan emosi ku.. Tp aku tak bisa..
"helloo..." dia melambaikan tangannya di depan wajahku,
"eh..ehm..ah..uh.. a..anu.. Dia sedang.."
"sedang apa??"
dia memotong pembicaraanku..
"ah..uh..eh..sedang duduk.. Di taman, ya, sedang duduk di kursi taman.."
aku begitu ragu untuk berkata sesuatu..
"haha, dasar ceroboh.."
katanya, sambil pergi ke tempat Rizmy berada.
Aku pun memejamkan mataku sambil duduk di kursi halte.
Tiba2 hatiku berkata.
'Hisa,Kmu hrus kuat.
Please,jgn mmikirkn dri sndiri.Kmu ini egois ! Ya bnar kmu in memang egois.' Tp,aku ingn Rizmy mngerti isi htiku. Sdah 4 thn ak mnyukainya.Aku jga mengejar2nya.Apa aku hrus diam sja? Aku lelah.. Menerima cinta bertepuk sebelah tangan.. Aku inginkan Rizmy berkata sesuatu yg tidak seharusnya dikatakan padaku..
'aku mencintaimu..aku sayang kamu.. Aku suka kamu..kamu.. Maukah jadi pacarku?'
pikiranku saat ini sedang kacau,
aku berjalan menelusuri jalan yg arahnya tak jelas sambil melamun.
Setengah sadar.. Aku baru sadar ketika ada suara anjing yg tdak jauh dri arah dpnku.. Aku melihat anjing berwrna coklat berlari ke arahku..
Oh no ! Aku dalam bahaya.. Akupun lari dgn sekuat tenaga yg aku punya..
Dan eng ing eng..
Si anjing mulai mendekati aku..
Aku kelelahan.. Tanpa di sadari, anjing itu sudah ada di belakangku..
Di jalanan itu sangat sepi..
Saat aku berlari.. Aku tersandung batu.. Hingga kakiku keseleo.. Dari arah lain.. Rizmy datang dan menarik tanganku..
"dasar bodoh !"
ucapnya..
Baru ku sadari.. Ternyata dia peduli padaku..
Aku dan dia berlari sampai di gedung mistery yg konon katanya ada penunggunya..
Untuk menghindari anjing itu.. Rizmy menarik tanganku ke dalam gedung tersebut.. Begitu masuk .. Pintu langsung tertutup rapat..
"please ! Bukalah..!"
aku memohon..
Dan menarik-mendobrak pintu tersebut.. Ternyata kuat sekali.. Aku tak mampu lagi..
" percuma saja.. Kita tak bisa berhasil.."
ucapnya sambil tertunduk..
ucapnya sambil tertunduk..
Aku yakin..
Ada jalan keluarnya..
Aku merasa lelah..
Aku pun duduk dan berfikir sesuatu..
"AHA ! Aku tahu jalan keluarnya !"
" percuma saja.. Kita terperangkap di jebakan si penunggu.."
ucapnya sambil mencari sesuatu..
Oh no ! Hari sudah mulai gelap.. Kami ada di gedung ini..
Aku harap.. Ada yg menolong kami..
Tak lama,Rizmy berseru sendiri, dan hanya berkata halo halo saja.. Aku heran..
Dan aku pun mendekatinya..
"apa yg kau lakukan?"
tanyaku dengan heran,
"tadi ada suara dari arah sini.."
ucapnya dan mataku membulat.
"halo? Siapa di sana? Tolonglah kami, kami ingin pergi dari sini.. Halo yg di sana.. Tolong lah kami, kami terjebak di sini,tolonglah kami,kami kelaparan..
HAHA"
ucapku pada ruangan itu.
"Hey.. Kau sudah gila ya? Mana mungkin seseorang di luar sana membawakan kita makanan.. Kau ini bodoh !"
cemoohannya itu yg keluar dari mulut Rizmy..
Aku tidak menghiraukannya.. Aku merasa ada yg memegang pundakku,
"hey.. Rizmy.. Diamlah !"
ucapku membentaknya.
"ha? Diam apa?"
ucapnya bingung.
"kau tadi memegang pundakku kan?"
ucapku dengan kesal.
Sejenak,ada seseorang yg berbicara dgn suara seram.
" Jaga baik baik diri kalian.. Kalian akan menghadapi sesuatu yg tidak pernah di bayangkan.. Ha ha ha.. Berbaliklah kebelakang.."
aku dan dia pun berbalik.
Dan..
"AAAA !!"
kami berdua berteriak dan berlari menaiki tangga. Saat melihat sosok yg bermuka rata.
Di lantai dua,kami juga mengalami hal yg sama. Kami melihat sosok wanita dihadapanku mengenakan baju putih yg tangan dan wajah nya penuh dgn darah yg hendak menyekik aku. Beruntung Rizmy memukulnya dgn kursi.
Kami berlari mencari sebuah jendela yg terbuka.
Saat aku membuka jendela.
Rizmy berteriak.
Tp aku tidak menghiraukannya.
"Hisa !! King Cobra rasaksa di sampingmu !!"
ku lihat King Cobra berukuran selebar buku.
"Rizmy ! Ayo keluar..!"
aku menariknya dan tangannya tergores pecahan kaca. Tangan ku juga.
Kami melompat dari jendela gedung itu. Dan pastinya kami lolos dari King Cobra tersebut.
Baju Rizmy tersangkut di ranting pohon, sedangkan tangan kanannya sedang menggenggam lenganku, menahanku agar tidak terjatuh.
"KREKK.."
baju Rizmy pun robek dan kami terjatuh.
"BRUKK.."
Sakit sekali rasanya.
Aku terbaring lemah dan tak kuat utk terbangun,kurasa aku sudah mati. Aku pun menutup mataku.
Saat aku terbangun, aku berada di kursi halte di malam hari.
Aku berjalan tak menentu.Aku berhenti saat aku tak tahu arah jalan dan saat bertemu Rizmy
"di mana kita?"
Rizmy pun berjalan perlahan ke hadapanku.
" Kau tak tahu jalan? Dasar bodoh !"
ucapnya sambil tertawa.
"aku akan pulang.."
jawabku sambil membalikan bdanku.
"pulanglah bersamaku.."
jawabnya sambil menahanku,memegang bahuku.
"tidak perlu,aku harus pulang.."
dgn nada parau.
"kau akan tersesat.."
dia pun berjalan meninggalkan ku. Aku pun membuntutinya.
Aku terhenti saat melihat Rizmy memasuki sebuah rumah sakit di sebrang sana,yg rasanya tidak asing bagiku. Dan sepertinya, tadi pagi aku berada di sana juga.
Akupun mengikutinya dan masuk ke dalam.
Aku melihat perempuan yg tadi siang aku temui di halte sedang duduk di ruang tunggu.
Entah mengapa,
prempuan itu trsnyum pdaku. Aku tk ingin mmblas senyumannya. Aku mngalihkn pndanganku k arah Rizmy prgi.
"dia kemna?"
htiku brtanya tnya,wangi bunga melati ada d dkatku, tk di sangka, perempuan itu, tiba tiba ada di sampingku.
" kamu mencari Rizmy kan?"
tanyanya, aku tersentak ingin menjauh, tetapi dia memegang tanganku.
"hmm iya.."
"ikutlah bersamaku.."
dia menarik ku ke luar dari rumah sakit tersebut, entah apa yg terjadi, yang jelas ini mengejutkan sekali.
Saat ku masuk ke dalam Rumah Sakit itu, di luar adalah malam hari, tp, kini menjadi siang hari.
Aku di ajak oleh perempuan itu menuju taman yang tak pernah ku lihat sebelumnya.
" namaku Puri.."
dia mengulurkan tangannya padaku.
Dia tersenyum padaku.
Aku melihat bunga melati di sekelilingku, ini bagaikan mimpi.
" kau.. Ada di tempat yang salah.. "
ucapnya,aku pun kaget mendengarnya,
"maksud mu?"
"kau seharusnya tidak berada di sini.."
aku semakin bingung mendengarnya. Dia pun menunjukan jari telunjuknya ke arah pohon.
Di dekat pohon,aku melihat Rizmy yg menaiki kursi roda sedang tertawa bersama teman temannya yg tampak aku kenali. Aku mendekati mereka.
" hai..."
aku mencoba menyapa, tetapi, tak ada satupun yg menjawab.
Oh ya tuhan, ada apa denganku? Aku bingung sekali.
Aku pun bertanya kepada Puri,tapi dia tidak menjawab satu kata pun.
"Rizmy..,"
seorang perempuan memanggil sambil melambaikan tangannya dan membawa bingkisan buah.
" Raya..."
ucapku sambil meneteskan air mata.
Aku pun mendekati Rizmy.
" Rizmy.. Raya.. Lihatlah aku.. "
merekapun tengah asyik berbicara. Aku merasa percuma memanggil mereka.
Tak lama kemudian, Tante Sarah dan Om Daniel datang mendekati mereka.
" tante, om..."
aku tersenyum kepada mereka. Tapi mereka seperti tidak melihatku sama sekali.
Tante dan Om menyuruh Raya mendorong kursi roda yg di tumpangi Rizmy menuju Rumah Sakit itu, kini mereka pergi meninggalkan aku.
Aku terdiam di bawah pohon sambil menangis.
" Hisa.. Ikutlah bersamaku.."
ia menarik lengnku utk kmbli mnuju rumah sakit itu.
" lihatlah.."
Puri menunjukan sebuah pintu di rumah sakit itu.
Saat aku masuk ke dalamnya, aku terkejut.
"apakah ini aku?"
aku bertanya tanya sambil membendung air mata.
"dan di sana.."
ucapnya sambil menunjukan ranjang diseberang ranjang tubuhku.
"Rizmy??"
kulihat Rizmy yg ceria sedang di suapi bubur oleh Raya. Tak kuat aku menahan tangis,aku menggenggam erat tanganku yg dingin, oh sungguh malangnya diriku ini. Tubuhku di penuhi alat alat medis.
Aku menangis di hadapan tubuhku yg terbaring itu.
Ku lihat Rizmy dan Raya saling tawa ceria.
Mereka berdua pergi keluar menuju taman bunga. Aku melihat dari jendela kamar pasien.
Rizmy yg sedang menaiki kursi roda, ia memetik beberapa bunga.Raya dengan asyik mengambil jambu air di pohon.
"mereka saling melengkapi.."
Raya mendekati Rizmy dan memberi sebuah jambu biji.Rizmy memberi Raya segenggam bunga dan salah satunya di pasangkan di rambut Raya.Rizmy pun mencium tangan Raya.Dan mereka kembali ke kamar pasien.Melihat mereka begitu mesra,aku sadar bahwa cintaku tak akan pernah terbalas.Sejujurnya, ada apa denganku ini?
Seorg dokter dan dua org perawat datang ke kamar ini.
"kondisi Rizmy mulai membaik,3 hari lagi kau boleh pulang."
ucap perawat yg sedang memeriksa Rizmy.
" Kalian terlihat seperti org yg pacaran.."
ucap dokter.
"ah.. Tidak.. Kami..hanya teman dekat saja.."
Hatiku mulai sakit.
"Dok ! Kondisi pasien mulai melemah !"
ucap seorang perawat yg sedang memeriksa tubuhku itu, aku hanya melihat dengan tetesan air mata.
" cepat beri dia Oxygen !!"
sang dokter mulai memasang stetoskopnya.
" ada sedikit pembengkakan pada bronkiolusnya ! Bawa dia ke ruang ICU !"
ucap dokter setengah panik.
"Hisa, ada apa dengan dia?"
tanya Rizmy kpada Raya.
" jantungnya melemah.."
jwab Raya sambil mengelus ngelus tangan Rizmy.
Aku hanya bisa melihat mereka bedua yg sedang bermesraan sambil menangis.
"Hisa, labilkanlah dirimu.."
ucap Puri yg memegang pundakku.
Tak lama kemudian, Ayah,Bunda,Tante,dan Om datang bersama ke dalam ruangan pasien ini.
"bunda..."
aku pun mendekatinya.Dia terlihat sedih dan murung,ia pun duduk di kursi.
"tante Vina,tenanglah,sekarang Hisa sedang di ruang ICU.."
ucap Raya sambil memijat pundak bunda.Ternyata Raya itu begitu baik,sopan,cantik,dan pintar.Berbeda sekali denganku,aku jadi iri dengannya.Bunda pun memeluk Raya,begitupun Raya juga memeluk bunda.
"sabar yah tante.."
ucap Raya.
"Pah?Mah?Om?Tante? Kemarin aku melihat Hisa sudah sadar dan senang ceria.."
tak disangka,Rizmy berkata seperti itu.
Ayah dan tante Sarah pun kaget mendengarnya.
"sayang,apa yg kau lihat.?"
ucap tante smbil mengelus elus kpala Rizmy.
"Hisa mnangis dihdapanku, dan dia di kejar anjing, aku menolongnya, dan kami terjebak di Gedung Mistery,dn kmi keluar mlalui jndela. dari situ, aku ga melihat dia lagi"
ucap Rizmy.
"kamu ini, itu cuma mimpimu saja, kemarin kamu itu sedang koma."
ucap tante.
"tapi ini trlihat sperti nyata. Lihatlah.. Ini luka goresan ! Tanganku tergores kaca d saat kmi mlompat dari jendela !"
kata Rizmy smbil menunjukan luka goresannya.
"itu benar tante.."
ucap Raya,mndekati tante Sarah.
Aku hanya terdiam,kak Karim dan Arya pun datang ke kamar pasien ini smbil mmbwakan bingkisan buah dan bunga.
"tante, ini, ada bingkisan buah dari mami untuk Hisa.."
ucap kak Karim kepada bunda.
Arya yg baru datang, hanya terdiam dan melihat kearah ku. Dia pun menghampiriku.
"kak Hisa sudah sadar??"
ucapnya sambil menatapku yg ada di dekat jendela.
Semua keluarga kaget mendengar Arya berkata seperti itu.
"Arya, kau sedang apa di situ?"
ucap kak Karim sambil memberikan bingkisan bunga untuk Rizmy.
Aku hanya terdiam dan tersenyum melihat Arya. Raya pun menghampiri Arya yg sedang menatapku.
"ada apa Arya sayang?"
ucap Raya sambil memegang pundak Arya.
"itu kak Hisa.."
ucap Arya sambil menunjukku.
"haha, kamu ini suka mengarang yah, itu jendela, bukan kakak Hisa,sayang.."
ucapnya sambil mencubit pipi Arya.
"bukan... Itu kak Hisa !!"
ucap Arya menggelengkan kepalanya.
Semua yg ada di dalam kamar ini pun merasa terkejut, dan mata mereka membulat saling menatapi
(bersambung)

You May Also Like

0 komentar