Ketika hadir diantara lingkungan yang penuh dengan berbagai
macam kepribadian, kita harus menyesuaikan.
Ya, awalnya aku datang di lingkungan baruku dengan niat
berubah. Dan awal pertama aku datang memang sudah di mantapkan. Dan tentunya
orangtuaku mulai bahagia bisa melihatku yang akhirnya mau mendengarkan ucapan
mereka soal berhijrah.
Namun, di lingkunganku , aku menjadi merasa asing. Lingkungan
ku yang sekarang , sama seperti lingkungan ku yang lama, yang selalu bebas tak
terikat dengan aturan.
Merasa menjadi asing itu memang tidak meng-enakan, jadi aku
harus menyesuaikan.
Labil, itulah diriku pada saat itu. Niat ku sedikit kendur
dan aku mulai berbalik arah menuju penampilanku seperti biasa.Ku rasa aku belum
terlalu mantap untuk memulai hal yang baru yang sudah ku niat kan. Jelas-jelas
kendur.
Kenapa?
Aku belum siap kehilangan duniaku yang begitu asyik dan ‘gaul’
. karena aku berpikir, jika aku mulai tertutup dari sekarang, maka aku akan
kehilangan segala kesenanganku. Aku akan kurang mendapati teman, bahkan aku
akan dijauhi karena penampilanku yang terlalu tertutup.
Aku jadi berpikiran buruk dengan niat baikku itu.
Luruskan niat? Atau aku tinggalkan saja niat baik ku? Aku benar-benar
di landa kebimbangan. Aku hanya takut kehilangan segalaya.
Padahal, ketakutan yang ada dalam diriku itu belum pasti itu
benar.
Ya, aku hanya takut jika semua orang tak akan melihatku
lagi,tak akan menegurku lagi. Hanya seperti itu.